Virtual Reality (VR) atau realitas maya adalah teknologi yang membuat pengguna dapat
berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer
(computer-simulated environment), suatu lingkungan sebenarnya yang ditiru atau
benar-benar suatu lingkungan yang hanya ada dalam imaginasi. Lingkungan
realitas maya terkini umumnya menyajikan pengalaman visual, yang ditampilkan
pada sebuah layar komputer atau melalui sebuah penampil stereokopik, tapi
beberapa simulasi mengikutsertakan tambahan informasi hasil pengindraan,
seperti suara melalui speaker atau headphone. Teknologi ini memungkinkan
pengguna untuk berinteraksi dengan lingkungan simulasi komputer baik itu yang
berdasarkan objek nyata ataupun imajinasi yang mampu membangkitkan suasana tiga
dimensi (3D) sehingga membuat pemakai seolah-olah terlibat secara fisik.
Sejarah
Virtual Reality
Morton
Heilig menulis pada 1950-an tentang "Teater Pengalaman" yang dapat
meliputi semua indera dengan suatu cara efektif, sehingga menarik penonton ke
dalam kegiatan di layar. Ia membangun suatu prototipa dari visi nya yang di
namakan Sensorama pada 1962, bersama dengan lima film pendek untuk
dipertunjukkan di dalamnya sembari melibatkan berbagai indera (penglihatan,
pendengaran, penciuman, dan sentuhan).
Mendahului
komputasi digital, Sensorama adalah sebuah alat mekanis, yang dilaporkan masih
berfungsi hingga hari ini. Pada 1968, Ivan Sutherland, dengan bantuan dari
siswanya Bob Sproull, menciptakan apa yang secara luas dianggap sebagai
pendahulu Realitas maya dan sistem Diplay Terjulang di Kepala reality augmented
(Head-mounted Augmented Reality). Alat itu primitif baik dalam kaitan dengannya
alat penghubung pemakai dan realisme, dan HMD untuk dikenakan oleh pemakai
sangatlah berat sehingga harus digantungkan dari, dan grafiknya yang berisikan
lingkungan maya adalah sebuah wireframe sederhana. Penampilan alat yang hebat
mengilhami nama nya, Pedang Damocles. Juga terkemuka di antara hypermediadan
sistem Realitas maya yang lebih awal adalah Peta Bioskop Aspen, Yang telah
diciptakan pada MIT pada 1977. Program adalah suatu simulasi kasar tentang kota
Aspen di Colorado. Di sana para pemakai bisa mengembara dalam salah satu dari
tiga gaya: musim panas, musim dingin, dan poligon. Dua hal pertama itu telah
didasarkan pada foto & mdash; para peneliti benar-benar memotret tiap-tiap
pergerakan yang mungkin melalui panggangan jalan kota besar dalam musim
kedua-duanya & mdash; dan yang ketiga adalah suatu model dasar 3D kota
besar [itu]. Di penghujung 1980s istilah "Realitas maya" telah
dipopulerkan oleh Jaron Lanier, salah satu pelopor modern dari bidang tersebut.
Lanier yang telah mendirikan perusahaan VPL Riset (dari "pada 1985, yang
mengembangkan dan membangun sistem "kacamata hitam dan sarung tangan"
yang terkenal di dasawrsa itu.
Penerapan
·
Pendidikan dan pelatihan
Penggunaan virtual
reality (VR) dalam bidang pelatihan adalah untuk memungkinkan para profesional
untuk melakukan pelatihan dalam lingkungan buatan yang nyata di mana mereka
dapat memperbaiki kemampuan mereka tanpa konsekuensi yang fatal.
Dalam bidang militer,
VR memegang peranan penting dalam pelatihan tempur. Hal ini memungkinkan para
tentara berlatih di bawah lingkungan yang terkendali untuk menghadapai berbagai
jenis situasi medan dan pertempuran. Sebagai contohnya VR digunakan dalam
simulasi menerbangkan pesawat jet tempur, mengendarai tank, dan lain-lain.
·
Video games dan film
Virtual reality akan
selalu terikat dengan dunia hiburan. Dimulai pada awal 1990-an, Nintendo dengan
Virtual Boy, Virtual I-O dengan perangkat iGlasses, dll. Contoh yang lebih
modern adalah Nintendo Wii Remote, Xbox Kinect dan PlayStation Eye/Move, yang
akan melacak pergerakan pemain.
Virtual reality melesat
pesat dalam beberapa tahun terakhir. Sekarang, beberapa perusahaan besar
berfokus pada virtual reality. Dalam bidang ini, contoh penerapan VR adalah
merasa bahwa pemain berada di dunia game, menonton konser atau suatu event
seakan-akan kita benar-benar berada disana.
·
Arsitektur
Dalam bidang
arsitektur, arsitek dapat menggunakan virtual reality untuk membantu
mensimulasikan struktur dan desain yang berbeda untuk membantu mereka dalam
proses desain ruangan, rumah ataupun gedung. Kemudian para arsitek atau
konsumer dapat berkeliling pada desain yang telah dibuat.
Cara
kerja sistem virtual reality pada prinsipnya adalah pemakai melihat suatu dunia
semu, yang sebenarnya berupa gambar-gambar yang bersifat dinamis. Melalui
perangkat headphone atau speaker, pemakai dapat mendengar suara yang realistis.
Melalui headset, glove dan walker, semua gerakan pemakai dipantau oleh sistem
dan sistem memberikan reaksi yang sesuai sehingga pemakai seolahmerasakan
sedang berada pada situasi yang nyata, baik secara fisik maupun secara
psikologis.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar